OKUS-SecurityNews.id.Perlakukan tidak mengenakkan dan terkesan bermental Arongan yang diperankan oleh oknum kepala desa Muara Sindang Ilir,Kabupaten Oku Selatan,Provinsi Sumatera Selatan. Tak ada tak ada hujan, tiba-tiba oknum kades tersebut mengeluarkan kata-kata yang terkesan jengkel atas kehadiran wartawan di wilayah kepemimpinannya.
Peristiwa tersebut terjadi 29/9 di alami oleh wartawan Zonadinamikanews.com dan Securitynews.id. kantor desa Muara Sindang kecamatan Sindang Danau.Oknum kades tersebut mengeluarkan kata-kata kurang bersahabat tanpa menghormati atasannya yang ada di lokasi yaitu Camat dan seorang anggota polisi yang juga sedang berada di tempat jadian.
Setibanya wartawan media zonadinamikanews.com dan securitnews.id di kantor desa yang sebelumnya sudah saling kontak untuk bertemu dengan tujuan silaturahmi,tanpa basa basi oknum kades tersebut Menguncapkan kata-kata ” saya pusing, banyak yang saya urusin,baik urusin preman,urusan warga dan juga urusan tanah,saya ini mantan wartawan metro TV,jadi kalau mau meliput ke wilayah saya, permisi dulu dan permisi dulu sama dewan pers,ucap oknum kades dengan wajah tengang.
Dikatakan, kalau kalian beritakan, saya akan cari kalian, tambahnya dengan nada mengancam.
“Saya heran dengan gaya oknum kades tersebut,padahal sebelum ketemu sudah janji lewat telepon, ditelpon oknum kades tersebut dengan gaya enak menyambut dan mengatakan,ya sini saja kita ngopi kebetulan kita disini lagi ngumpul santai,namun setibanya kami di desa,langsung Menguncapkan kata-kata kurang enak dan kurang bersahabat,padahal kehadiran kita di sana hanya sebatas silaturahmi tidak ada yang lain-lain” terang Rahmadi wartawan SecurityNews.id“.
Ironisnya lagi, keberadaan camat dan seorang petugas dari Polsek setempat berada di kantor desa tersebut, dan camat juga oknum polisi tersebut, diam saja,seakan tidak berkutik pada oknum kades tersebut,tambah Rahmadi
Ironisnya lagi,oknum kades tersebut mengaku mantan wartawan Metro TV tapi tidak menunjukkan sedikitpun cara bicaranya bahwa dia mantan wartawan,karena kami menilai tidak punya etika sedikitpun.
Dan yang juga kami sayangkan Nopta Limi selaku camat yang menyaksikan peristiwa tersebut, tidak melakukan tindakan apa-apa atau menegur oknum kades yang kaya sudah kesetanan tersebut,tambah Rahmadi
Melihat situasi kurang bersahabat,akhirnya kami pulang dan pamitan sama anggota polisi tersebut,dan anggota polisi tersebut mengatakan Ya.
Camat Danau Sindang lewat telepon pada media ini memintah agar peristiwa ini tidak perlu di besar-besarkan apalagi sampai beritakan,lebih baik duduk bersama lagi saja.
“Ya tidak usa diperpanjang, ayo duduk bersama dan kita selesaikan,ga usa sampaikan diberitakan” pesan sang camat.
Sejumlah ketua lembaga wartawan yang berada di kabupaten OKUS menegaskan, tindakan oknum kades tersebut tidak bisa di biarkan, itu sama saja melecehkan propesi wartawan,koh oknum kades yang mengundang tapi Mala mencak-mencak,apalagi ngaku mantan wartawan Metro TV tapi tidak punya etika, sama halnya dengan oknum camat yang berada di lokasi Mala diam dan tidak berbuat apa-apa, jangan-jangan oknum camat tidak punya nyali.selaku camat sebagai kepala wilayah seharusnya bertindak menerai atau menengur oknum kades yang seperti kesetanan tersebut,bukan Mala berdiam diri.
Sama halnya juga ditegaskan oleh Ratu Anom ketua DPD Gerakan Advokat dan Aktivis (GAAS) di Sumsel mengutuk oknum kades yang terkesan Arongan sama wartawan.
“Peristiwa ini tidak bisa dibiarkan, peristiwa ini harus di proses hukum,sudah tidak zamanya oknum pelayanan publik berperilaku gaya preman pasar,juga oknum camat yang hanya berdiam diri,sementara peristiwa tersebut terjadi di depan mata sang camat, saya akan telepon Bupati okus biar camat tersebut di copot dan kades di peringatkan” tegas Ratu Anom. (Nas)